sprinkle

Kamis, 06 Oktober 2011

KONFLIK DALAM ORGANISASI

Dalam organisasi tak jarang sering terjadi konflik, konflik ini terjadi karena setiap orang yang berada pada suatu organisasi tertentu pasti mempunyai visi, misi, dan karakter yang berbeda. Namun tidak semua konflik merugikan loh, asalkan konflik tersebut dapat dikendalikan dengan baik maka dapat menguntungkan bagi organisasi yang bersangkutan.

Pengertian Konflik
Konflik dapat diartikan sebagai ketidaksetujuan antara dua orang atau lebih anggota organisasi yang timbul karena mereka harus melakukan kegiatan bersama-sama atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai, dan pandangan yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan persoalan yang terjadi agar tidak merugikan pihak lain.

Faktor yang Menyebabkan Konflik
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam suatu organisasi antara lain adalah :

1. Berbagai sumber daya yang langka
Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumber konflik.

2. Perbedaan dalam tujuan
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya konflik.

3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan sumber konflik pula.

4. Perbedaan dalam nilai atau persepsi
Perbedaan dalam tujuan biasanya diikuti dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik.

5. Sebab-sebab lain
Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidak jelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi.

Penanganan Konflik
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik, kedua dengan menyelesaikan konflik. Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down). Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik. Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.

* Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).

* Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik. Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik

* Penyelesaian secara integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah. Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.

MANAJEMENT dan ORGANISASI

Pengertian Manajement dan Organisasi

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Management merupakan ilmu dan seni yang merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi cara kerja manusia dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, manajemen belum memiliki arti yang tepat dan diterima secara keseluruhan. Pengertian manajemen hanya di dapat dari para ahli saja yang menyimpulkan tentang kegiatan manajemen.
Sebelum adanya kegiatan manajemen, diperlukan suatu sarana yang disebut organisasi. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh pimpinan dengan struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan tersebut. Dengan adanya manajemen yang baik dari suatu organisasi, maka organisasi atau perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang maksimal.

Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu perusahaan. Ada beberapa pendapat dari para penulis tentang fungsi manajemen.
- Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
- Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating,
Representing, Controlling.
- George Terry : Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
- Luther Gullier : Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, Budgeting.

Bentuk Bagan Struktur Organisasi

Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukkan suatu tingkatan organisasi. Menurut Keith Davis ada beberapa bagan struktur organisasi, yaitu :
1. Bentuk Vertikal
Bagan vertikal merupakan pelimpahan kekuasaan dari atas kebawah, bagan ini bergambar tegak seluruhnya.


2. Bentuk Horizontal/Mendatar
Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang wewenangnya dari pimpinan sampai pejabat yang terendah disusun dari kiri ke arah kanan atau sebaliknya.


3. Bentuk Piramid
Bagan piramid ini sama seperti bagan vertikal, hanya saja bagan ini memiliki tingkat pimpinan yang sedikit sedangkan para pekerjanya harus banyak.


4. Bentuk Lingkaran
Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang bentuk bagan organisasi yang wewenangnya dari pimpinan sampai pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.




Cukup sekian dari saya. Semoga bermanfaat..
:)