sprinkle

Minggu, 21 November 2010

Status dalam Membentuk Kepribadian Masyarakat

Setiap individu dalam masyarakat pasti mempunyai status sosialnya masing-masing. Status adalah posisi yang dimiliki seseorang dalam suatu kelompok atau komunitas. Status sosial menunjukkan kedudukan atau posisi seseorang dalam lingkungan masyarakatnya. Misalnya dalam keluarga, terdapat status suami, istri, anak, kakak, dan adik. Status seseorang akan menentukan derajat kewajiban dan tanggung jawab di dalam masyarakat. Pada dasarnya status merupakan serangkaian tanggung jawab, kewajiban, serta hak yang telah ditentukan dalam suatu kelompok tertentu.

Dilihat dari sifatnya, status terbagi dua, yaitu :
1. Status yang bersifat objektif, yaitu status yang dimiliki seseorang secara hierarkis dalam struktur formal suatu organisasi. Contohnya, kepala sekolah. Jabatan kepala sekolah merupakan status dengan hak dan kewajiban yang sama dan tidak berubah, yaitu kepala sekolah.
2. Status yang bersifat subjektif, yaitu status yang dimiliki seseorang dan merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap diri seseorang. Kriteria yang digunakan untuk menentukan derajat status seseorang secara subjektif, antara lain sebagai berikut :
a. Kelahiran, yaitu status seseorang dilihat dari asal keturunannya.
b. Prestasi, yaitu status seseorang dilihat lebih tinggi jika ia berhasil dalam studi, usaha atau bidang lainnya.
c. Otoritas, yaitu seseorang dipandang memiliki status yang tinggi jika ia memiliki otoritas, jabatan, atau kekuasaan tertentu.
d. Mutu kepribadian, yaitu seseorang diposisikan mempunyai status tinggi jika ia patut dituakan, seperti para ulama yang mempunyai status yang lebih tinggi karena menjadi panutan dalam bersikap bagi masyarakat.

Apakah status sosial seseorang itu hanya satu ??????
Tentu saja tidak. Seseorang dapat memiliki beberapa status karena ia aktif dalam berbagai pola kehidupan.
Karena status sosial seseorang tidak hanya satu, maka bisa saja akan muncul pertentangan atau konflik status. Konflik status ini dapat terjadi pada setiap individu, antarindividu, atau antar kelompok. Karena itu diperlukan pemikiran yang matang untuk memperoleh suatu status sosial agar tidak terjadi pertentangan dalam individu atau masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar