sprinkle

Kamis, 29 Maret 2012

PASAR MONOPOLISTIK

I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
         Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada di kalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi, distribusi ataupun unsur konsumsi.

B. Perumusan Masalah
         Masalah yang akan dibahas adalah mengenai pasar monopolistik, dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Telah kita ketahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi perubahan zaman yang sudah mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan dunia pasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang semakin maju saja. Hal ini dapat kita lihat dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.

C. Tujuan
         Menambah pengetahuan tentang pasar monopolistik dan peran pasar terhadap kegiatan ekonomi.


II. TEORI

         Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : sabun, shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua sabun sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dll. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
         Bentuk teori pasar monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli. Struktur pasar monopolistik hampir sama dengan persaingan sempurna. Didalam industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi. Namun perbedaan barang antara satu poduk (merk) dengan produk (merk) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil, contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
         Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

III. PEMBAHASAN

         Di atas sudah di jelaskan tentang pengertian Pasar Monopolistik. Di BAB Pembahasan ini saya akan menjelaskan tentang ciri - ciri, karakteristik, persaingan monopolistik dan pengaruh ekonomi.

A. Ciri - ciri Pasar Monopolistik :
  1. Terdapat banyak penjual dan pembeli.
  2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, pelayanan yang diberikan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.
  3. Perusahaan atau produsen dapat mempengaruhi harga.
  4. Produsen dapat keluar masuk pasar dengan mudah. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
  5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang dihasilkan dan persaingan dalam promosi penjualan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.

B. Karakteristik Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki kelebihan, yaitu :
  1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
  2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
  3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya.
  4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen.

Selain kelebihan, pasar ini pun juga memiliki kelemahan, yaitu :
  1. Pasar Monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
  2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik.
  3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

C. Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik merupakan suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan :
  1. Sejumlah pasar perusahaan.
  2. Produk - produk yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai pengganti sempurna oleh konsumen.
  3. Beberapa kemampuan penjual untuk menetapkan harga yang mereka inginkan.
  4. Jalan masuk dan keluar bebas dari pasar tersebut.
  5. Kepercayaan yang berat terhadap tindakan - tindakan non harga untuk membedakan produk seseorang.

D. Pengaruh Ekonomi Pasar Monopolistik
Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yang tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif yaitu, konsumen membayar lebih dan mampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga, pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan menyediakan keragaman yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan dalam kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non harga.


Sekian materi yang saya berikan. Semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar